Labels

  • A (9)
  • B (4)
  • C (2)
  • D (1)
  • E (1)
  • F (1)
  • G (1)
  • H (2)
  • I (1)
  • J (1)
  • K (1)
  • L (1)
  • M (1)
  • N (1)

Kamis, 24 November 2011

sekedar mengingatkan

ketika anda jatuh,
ktika anda gagal,
ktika anda tdak memilki apa2,
seseorang yg brsama anda adlah tman sjati anda,
ketika anda brhasil,
ktika anda kaya,
ketika anda dapat mmilih seakan dinia milik anda,
seseorang yg brsama anda,bkanlah tman sjati anda.
dya mnginginkan sesuatu dri anda.
pndanglah sesuatu itu dri brbagai sudut,jdilah bijaksana.
"musuh terbesar manusia adlh dirinya sendiri"

Sabtu, 19 November 2011

karna ALLAH qta dpertemukan ktika brpisah itu sudah ketentuan

Jika mengharapkan cinta seseorang adalah dosa, semoga diampuni oleh ALLAH..
Jika menulis kerana cinta adalah dosa, semoga ALLAH mengampuni orang yg menulisnya..Melalui kata-kata indah, izinkan ku terus mengingatnya..
Dalam keheningan sepertiga malam..
Ada sebuah hati penuh dengan kerinduan..
Bila memang hari bahagia akhir dari cinta, maka jangan rusak kebahagiaan itu dengan kekecewaan..Malam yg sunyi semakin indah karna beriring airmata dalam doa..
jika menangis krna cnta adalah dosa,smoga ALLAH menghapus dosa2 nya...
prnah ku cba tuk membatasi fikiran ku,untuk tak mengingatnya lgi.
namun smakin ku mnjauh,smakin ku tk bsa jauh
Semoga Allah membersihkan hatiku, mengampuni dosa2ku, dengan sgala kenangan yg ku ingat.. Telah ku bertaubat,, jangan lemahkan imanku hanya kerana kecintaanku pada insan-Mu..
jka memang hrus teepisah,,jdikan quw hamba-Mu yg snantiasa istiqomah...
Semoga perpisahan itu, semakin mendewasakanku, untuk menjadi yg lebih bijak..
Wahai yg ku cintai.. Terimakasih telah memberiku kesempatan belajar mempersembahkan yg terbaik untuk ALLAH.. Cintamu tak ku miliki.. Cinta-Nya akan kuraih... Insya Allah..Allahuma Aamiin

Kamis, 17 November 2011

sukses dunia akhirat

kekayaan sejati tdak d ukur dri sberapa bnyak investasi yg d lakukan untuk mmperoleh uang,tpi sberapa bsar investasi yg d lkukan untk mmperoleh akhirot.

Minggu, 13 November 2011

iklan

                            _________________
             .------.|          Minggir        |
          _//_|| ||  chiekung lewat    |
        [       -|   | '--;--------------------'
        '-()-()--------()"()^^^^^()"()''''=>>>

al-Qur'an & Haditsh

[1يأيتها النفس الم.طمئنة (27) ارجعى إلى ربك راضية مرضية (28) فادخلى فى عبادى (29) فادخلى جنتى  (30)  الفجر
Wahai jiwa-jiwa yang tenang (27), kembalilah kepada Tuhanmu dengan rela dan diridlai (28), masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku (29), masuklah ke dalam sorga-Ku (30). [Q. S. al-Fajr, 89: 27-30].
[2]يأيهاالذين أمنوااجتنبواكثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولايغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقواالله إن الله تواب رحيم (12) الحجرات.
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah praduga, karena sebagian praduga adalah dosa. Janganlah saling bergunjing atau pun saling mencaci. Adakah di antara kalian yang suka makan daging saudaranya yang telah meninggal? Tentu tidak akan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Menerima tobat dan Maha Penyayang. [Q. S. al-Hujurat, 49: 12].
ألشيطان يعدكم الفقر ويأمركم بالفحشآء والله يعدكم مغفرة منه وفضلا والله واسع عليم (268) البقرة.
Setan mengancam kamu sekalian dengan kefakiran dan menyuruhmua melakukan kejahatan. Padahal Allah menjanjikan ampunan dan keutamaan. Allah Mahalapang dan Mahatahu. [Q. S. al-Baqarah, 2: 268].
من شر الوسواس الخناس (4) الذى يوسوس فى صدورالناس (5) من الجنة والناس (6) الناس.
Dari kejahatan para pembisik yang jahat (4) yang membisikkan (keraguan) dalam hati manusia (5) dari jin dan manusia (6). [Q. S. al-Nas, 114: 4-6].
ومن شر حاسد إذا حسد (5) الفلق.
...dan dari kejahatan dia yang iri manakala dengki. [Q. S. al-Falaq, 113: 5].
[3]لاتحاسدوا ولا تناجسوا ولا تباغضوا ولا تدابروا ولايبع بعضكم على بيع بعض وكونوا عبادالله إخوانا...(رواه مسلم)
Janganlah saling mendengki, saling menaikkan harga (untuk menipu), saling membenci, saling membelakangi, menjual jualan yang lain. Jadilah hamba Allah yang bersaudara... [H. R. Muslim].
[4]لايؤمن احدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه (رواه البخارى ومسلم)
Kamu belum termasuk orang yang beriman hingga kamu mencintai saudaramu sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri [H. R. Muslim].
...والله في عون العبد ما كان العبد فى عون أخيه... (رواه مسلم)
...dan Allah menolong menolong hamba selama sang hamba menolong saudaranya... [H. R. Muslim].
...أن رجلا قال للنبي صلعم: أوصني! قال: لا تغضب. فردد مرارا، قال: لا تغضب (رواه البخارى)
...seorang laki-laki mohon kepada Nabi, “Nasehatilah saya!” Nabi berkata, “Jangan marah.” Laki-laki itu mengulang-ulang permohonannya. Nabi berkata, “Jangan marah!” [H. R. Bukhari].
...وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان (2)
... tolong-menolonglah dalam hal kebaikan dan ketakwaan, jangan dalam hal dosa dan permusuhan. [Q. S. al-Maidah, 5: 2].
إنما يأمركم بالسوء والفحشآء وأن تقولوا على الله ما لا تعلمون (169)
Dia (setan) hanya menyuruhmu melakukan keburukan dan kejahatan, serta mengatakan hal yang tidak kamu ketahui tentang Allah [Q. S. al-Baqarah, 2:169].
فبما رحمة من الله لنت لهم  ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك فاعف عنهم واستغفر لهم وشاورهم فى الأمر فإذا عزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين (159)
Adalah karena rahmat Allah jualah bahwa kamu bersikap lemah-lembut kepada mereka. Andai kamu bersikap keras dan berhati batu, tentu mereka akan menjauhimu. Maafkanlah mereka dan mohonkan ampunan, dan bermusyawarahlah dalam hal apa pun. Jika kamu telah berteguh hati (dalam hal apa pun), maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai siapa pun yang bertawakkal (kepada-Nya). [Q. S. Alu ‘Imran, 3: 159].
فقولا له قولا لينا لعله يتذكر أو يخشى (44)
Maka katakanlah (olehmu berdua) kepada dia dengan perkataan yang lembut, agar dia ingat atau takut. [Q. S. Thaha, 20: 44].
[5]ألشيطان يعدكم الفقر ويأمركم بالفحشآء والله يعدكم مغفرة منه وفضلا والله واسع عليم (268) البقرة.
Setan mengancam kamu sekalian dengan kefakiran dan menyuruhmua melakukan kejahatan. Padahal Allah menjanjikan ampunan dan keutamaan. Allah Mahalapang dan Mahatahu. [Q. S. al-Baqarah, 2: 268].
[6]ألشيطان يعدكم الفقر ويأمركم بالفحشآء والله يعدكم مغفرة منه وفضلا والله واسع عليم (268) البقرة.
Setan mengancam kamu sekalian dengan kefakiran dan menyuruhmua melakukan kejahatan. Padahal Allah menjanjikan ampunan dan keutamaan. Allah Mahalapang dan Mahatahu. [Q. S. al-Baqarah, 2: 268].
[7]إنني أنالله لآ إله إلا أنا فاعبدني وأقم الصلاة لذكري (14)
Sesungguhnya Akulah Allah, tiada tuhan selain Aku. Maka pujalah Aku, laksanakanlah shalat untuk mengingat-Ku. [Q. S. Thaha, 20: 14].
[8]...والله في عون العبد ما كان العبد فى عون أخيه... (رواه مسلم)
...dan Allah menolong menolong hamba selama sang hamba menolong saudaranya... [H. R. Muslim].
يآأيهاالذين أمنوا إن جآءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما بجهالة فتصبحوا على ما فعلتم نادمين (6)
Wahai orang-orang yang beriman! Jika orang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka konfirmasilah (kebenarannya) agar kamu tidak menetapkan suatu hal atas pihak lain berdasarkan kabar yang tidak kamu ketahui (kebenarannya), akhirnya kamu akan menyesali perbuatanmu itu. [Q. S. al-Hujurat, 49: 6].
[9]يأيتها النفس المطمئنة (27) ارجعى إلى ربك راضية مرضية (28) فادخلى فى عبادى (29) فادخلى جنتى (30)  الفجر.
Wahai jiwa-jiwa yang tenang (27), kembalilah kepada Tuhanmu dengan rela dan diridlai (28), masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku (29), masuklah ke dalam sorga-Ku (30). [Q. S. al-Fajr, 89: 27-30].
[10]يآأيها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبآئل لتعارفوا إن أكرمكم عندالله أتقاكم إن الله عليم خبير  (13)
Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah Kami ciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang wanita, dan Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling takwa.Sesunggunya Allah Mahatahu dan Maha Mengetahui. [Q. S. al-Hujurat, 49: 13].

orang yg menyombongkan dirinya


Allah Ta’ala berfirman:

قِيلَ ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ

“Dikatakan (kepada mereka), “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, dalam keadaan kekal di dalamnya” Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. Az-Zumar: 72)

Arabic Keyboard ™ لوحة المفاتيح العربية

Arabic Keyboard ™ لوحة المفاتيح العربية

Agar Hidup Lebih Bermakna

Mencari makna hidup adalah salah bahasan penting yang sering disampaikan oleh para pembicara motivasi. Bahkan mereka begitu menekankan bagaimana pentingnya mengetahuimakna hidup. Sebab dengan memahami makna hidup itulah kita bisa menjalani hidup yang lebih bermakna dan lebih termotivasi. Kemudian, ada sesi pelatihan yang membimbing kita untuk menemukan makna hidup kita.Adakah yang salah?Begini: hidup kita di dunia akan menentukan hidup kita di akhirat. Artinya kita tidak bisa sembarangan menentukan makna hidup berdasarkan konsep yang tidak jelas asalnya. Jika kita salah memaknai hidup ini, kemudian kita hidup berdasarkan makna yang salah, maka sudah bisa ditebak kearah mana kita akan hidup. Bagaimana nanti kita di akhirat?Mencari makna hidup adalah hal yang serius, bukan main-main. Tidak ada pemikiran parsial yang membedakan urusan dunia dan urusan akhirat. Hidup dunia justru menjadi penentu bagaimana hidup kita di akhirat.Mungkin dengan metode-metode mutakhir, kita akan menemukan berbagai metode menemukan makna hidup atau tujuan hidup. Kemudian, hal ini memberdayakan hidup kita, menjadi lebih sukses di dunia. Namun, kesuksesan dunia tidak ada artinya jika di akhirat menjadi manusia yang gagal.Dengan demikian, mencari makna hidup adalah titik kritis yang tidak boleh salah. Ini akan menentukan hidup Anda baik di dunia dan di akhirat. Ulama besar, Muhammad Al Ghazali, pernah berkata bahwa pemahaman hidup yang dangkal adalah sebuah tindak ‘kriminal’ yang keji.Untuk menemukan makna hidup yang benar, maka kita perlu merujuk ke rujukan yang dijamin kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran yang merupakan firman Allah Yang Menghidupkan semua manusia. Tentu saja, Allah Subhaanahu Wa Ta’ala yang paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.Bolehkan kita mencari makna hidup dibawah bimbingan motivator? Tentu saja boleh, jika motivator tersebut merujuk pula kepada Al Quran dan hadits. Jika rujukannya bukan Al Quran dan Hadits, maka kita perlu memikirkannya lagi.Adakah kebenaran universal? Ya, tentu saja. Kebenaran universal itu Al Quran sendiri. Hanya saja, ada orang-orang yang tidak mau mengikuti kebenaran Al Quran sehingga membuat “kebenaran baru” yang mereka terima. Ini masalah iman, perbedaan antara orang yang beriman dan tidak. Jika Anda orang yang beriman, tentu Anda akan menerima dengan sepenuh hati bahwa Al Quran adalah sumber kebenaran sejati, bukan yang lain.Untuk itu, dalam mencari makna hidup, kita harus bertanya: “apa itu hidup menurut Al Quran?”. Silahkan baca dan gali Al Quran. Silahkan meminta bimbingan ulama yang memahami tafsir Al Quran. Silahkan baca tafsir-tafsir Al Quran yang ditulis oleh ulama terpercaya.Lalu Apa Makna Hidup Menurut Al Quran?Sekali lagi, Anda bisa mendalami Al Quran untuk menemukan makna hidup yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa pemahaman inti tentang makna hidup menurut Al Quran.

Pertama: Hidup Adalah Ibadah
Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)
Kedua: Hidup Adalah Ujian
Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya,
(ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156 sbb,
dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
Ketiga: Kehidupan di Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia
Dalam QS Ali ‘Imran [3]:14, “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“
QS Adh Dhuha [93]:4, “dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
Keempat: Hidup Adalah Sementara
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman, “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“
Agar Hidup Lebih Bermakna
Setelah Anda memahami makna hidup, maka langkah selanjutnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut. Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?
Menyelaraskan hidup dengan makna hidup diatas diantaranya dengan cara:
Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah pertama selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah. Kedua, pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah mahdhah) dan tidak dilarang oleh syariat (ghair mahdhah).
Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran.
Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat.
Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjangan angan-angan apalagi malas karena kita tidak hidup ini tidak selamanya. Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan.
Seungguhnya, apa yang ada dalam Al Quran, tidak diragukan kebenarannya, jika ada kesalahan itu datang dari kesalahan saya pribadi. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna hidup menjadikan hidup kita lebih bermakna.


Sabtu, 12 November 2011

Habib Syekh As-Segaf-Ya Hanana Bangkalan

Yaa Habib Yaa Habibi

wach'ed: Jadwal Surah

wach'ed: Jadwal Surah: جدول السور التي تسن فى المكتوبة العصر الظهر الصبح العشاء المغرب الركعت اليوم التكاثر قريش الطارق ...

Doa Anak Sholeh

sa'at hjan turun


titik2 air memenuhi pandangan,sjuknya udara mnjakan angan,tiap tetes air mta yg trjtuh seolah mmbawa kbr gmbira sorak pnghuni bumi mnyambut kdatangannya bhwa brkah khdupan tlah trcurah dri lngit bsahi smua hal yg hmpir kring&mati,tk hnti kmi brsyukur ats khdirnnya..
sa't hjan mmbuatmu gusar,saat hujan menunda aktifitasmu,tak ada yg perlu dcemaskan,krna hujan jlankan tgasnya sbgai inti khidupan,syukuri tiap tetesnya yg mmbasahi alam dan jngan pernah keluhkan kehadirannya....karna air lah sumber khidupan kita

tk ada kta yg pntas terucap untkmu ayah

Tak ada kata yang pantas terucap untukmu ayah. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan air mata.
Saat anak-anak pergi sekolah dengan ayahnya yang juga pergi bekerja, kita tidak pernah melakukanya karena kau yangharus berangkat lebih dulu saat matahari belum menampakan cahayanya.
Saat anak-anak menunggu kepulangan ayahnya untuk bermain bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain bersamamu.
Kita mungkin bukan pasangan yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua khayalanku.
Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin rasanya kau segera tiada dari duniaku, mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku.
Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku. Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja keras yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku.
Kini aku telah dewasa. Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri yang juga tidak dapat melupakan kasih sayang keluarganya. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan. Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya kehidupan. Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan untukku.
Karena itulah, aku selalu berdoa ”semoga Tuhan selalu memberi yang terbaik untukmu”
Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata ”Terima Kasih Ayah”

Jumat, 11 November 2011

HADITS BATHIL: Menuntut Ilmu Meskipun Harus ke Negeri Cina


A. PENGANTAR
Dalam sebuah majalah yang pernah penulis baca, dikisahkan bahwa ada seorang muballigh dari Cina tatkala berceramah di hadapan jama’ah Indonesia, dia mengemukakan hadits ini seraya berkomentar: “Bapak-bapak, ibu- ibu, seharusnya banyak bersyukur, karena bapak ibu tidak perlu repot-repot pergi ke Cina, karena orang Cina-nya sudah datang ke sini”!!!
Sepanjang ingatan penulis juga, hadits ini tercantum dalam buku pelajaran kurikulum sekolah Tsanawiyyah masa penulis (entah kalau sekarang), sehingga dulu pernah ada seorang kawan menyampaikan hadits ini tatkala latihan ceramah, kemudian ada seorang ustadz yang menegur: “Untuk apa menuntut ilmu ke China? Ilmu apa yang mau dicari di sana? Ilmu dunia atau agama?”.
Nah, apakah hadits yang kondang ini shohih dari Nabi? Inilah yang akan menjadi pembahasan kita pada edisi kali ini. Semoga bermanfaat.
.
B. TEKS HADITS
اطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina.
BATHIL. Diriwayatkan oleh;
  1. Ibnu Adi (2/207),
  2. Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbahan (2/106),
  3. Al-Khotib dalam Tarikh (9/364) dan Ar-Rihlah 1/2,
  4. al-Baihaqi dalam al-Madkhal (241, 324),
  5. Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil Ilmi (1/7-8) dari jalan Hasan bin Athiyah, menceritakan kami Abu A’tikah Tharif bin Sulaiman dari Anas secara marfu’ (sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).
  • Mereka semuanya menambahkan:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim

  • Kecacatan hadits ini terletak pada Abu A’tikah. Dia telah disepakati kelemahannya.
  • Bukhori berkata: “Munkarul hadits”.
  • Nasa’i berkata: “Tidak terpercaya”.
  • Abu Hatim berkata: “Haditsnya hancur”.
  • Al-Marwazi bercerita: “Hadits ini pernah disebut di sisi Imam Ahmad, maka beliau mengingkarinya dengan keras”.
  • Ibnul Jauzi mencantumkan hadits ini dalam al-Maudhu’at (1/215) dan berkata, “Ibnu Hibban berkata: “Hadits bathil, tidak ada asalnya.” Dan disetujui as-Sakhawi[1].
Kesimpulannya, hadits ini adalah hadits batil, dan tidak ada jalan lain yang menguatkannya[2].
C. MENGKRITISI MATAN HADITS
Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata setelah menjelaskan lemahnya hadits ini:
Seandainya hadits ini shahih, maka tidaklah menunjukkan tentang keutamaan negeri Cina dan penduduknya, karena maksud hadits ini -kalaulah memang shahih- adalah anjuran untuk menuntut ilmu sekalipun harus menempuh perjalanan yang sangat jauh[3], sebab menuntut ilmu merupakan perkara yang sangat penting sekali, karena ilmu merupakan sebab kebaikan dunia dan akherat bagi orang yang mengamalkannya. Jadi, bukanlah maksud hadits ini adalah negeri Cina itu sendiri, tetapi karena Cina adalah negeri yang jauh dari tanah Arab, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenjadikannya sebagai permisalan. Hal ini sangat jelas sekali bagi orang yang mau memperhatikan hadits ini”.[4]
.
D. TAMBAHANNYA SHOHIH?
Adapun tambahan dalam hadits ini dengan lafadz:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.

  • Syaikh Al-Albani berkata: “Lafadz ini diriwayatkan dari banyak jalur sekali dari Anas sehingga bisa terangkat ke derajat hasan sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh al-Mizzi. Saya telah mengumpulkan hingga sekarang sampai delapan jalur. Selain dari Anas, hadits juga diriwayatkan dari sejumlah sahabat lainnya seperti Ibnu Umar, Abu Sa’id, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Ali. Saya sekarang sedang mengumpulkan jalur-jalur lainnya dan menelitinya sehingga bisa menghukumi statusnya secara benar baik shohih, hasan, atau lemah. Setelah itu, saya mempelajarinya dan mampu mencapai kurang lebih dua puluh jalur dalam kitab Takhrij Musykilah Al-Faqr (48-62) dan saya menyimpulkan bahwa hadits ini derajatnya hasan”.[5]
  • Al-Hafizh As-Suyuthi juga telah mengumpulkan jalur-jalur hadits ini dalam sebuah risalah khusus “Juz Thuruqi Hadits Tholabil Ilmi Faridhotun Ala Kulli Muslimin”, telah dicetak dengan editor Syaikh Ali bin Hasan al-Halabi, cet Dar “Ammar, Yordania.
Namun perlu kami ingatkan di sini bahwa hadits ini memiliki tambahan yang yang populer padahal tidak ada asalnya yaitu lafadz “dan muslimah“.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah.

  • Tambahan lafadz وَمُسْلِمَةٍ tidak ada asalnya dalam kitab-kitab hadits. Syaikh al-Albani mengatakan, “Hadits ini masyhur pada zaman sekarang dengan tambahan وَمُسْلِمَةٍpadahal tidak ada asalnya sedikitpun. Hal ini ditegaskan oleh al-Hafizh as-Sakhawi. Beliau berkata dalam al-Maqashid al-Hasanah (hal. 277): “Sebagian penulis telah memasukkan hadits ini dengan tambahan وَمُسْلِمَةٍ, padahal tidak disebutkan dalam berbagai jalan hadits sedikitpun”.[6]
Sekalipun demikian, makna tambahan ini benar, karena perintah menuntut ilmu mencakup kaum pria dan wanita juga. Syaikh Muhammad Rasyid Ridho berkata: “Hadits “menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim” mencakup wanita juga dengan kesepakatan ulama Islam, sekalipun tidak ada tambahan lafadz “dan muslimah”. Akan tetapi,  matan-nya adalah shohih dengan kesepakatan ulama“.[7]
Semoga Allah merahmati Al-Hafizh Ibnul Jauzi tatkala berkata:
“Saya selalu menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu agama, karena ilmu adalah cahaya yang menyinari, hanya saja saya memandang bahwa para wanita lebih utama dengan anjuran ini, dikarenakan jauhnya mereka dari ilmu dan menguatnya hawa nafsu pada diri mereka”. Lanjutnya: “Wanita adalah manusia yang dibebani seperti kaum pria, maka wajib olehnya untuk menuntut ilmu agar dia dapat menjalankan kewajiban dengan penuh keyakinan”.[8]
Sejarah telah mencatat nama-nama harum para wanita yang menjadi para ulama dalam bidang agama, Al-Qur’an, hadits, syair, kedokteran dan lain sebagainya.[9]
.
E. HADITS-HADITS LEMAH TENTANG ILMU
Tidak ragu lagi bahwa menunut ilmu merupakan suatu keharusan bagi seorang muslim. Namun, bukanlah hal itu berarti kita menganjurkan mereka dan menggalang semangat mereka dengan hadits-hadits dusta yang disandarkan kepada Nabi yang mulia seperti yang dilakukan oleh banyak penceramah dan penulis, seperti hadits:
اطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.

  • TIDAK ADA ASALNYA. Demikian ditegaskan Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Baz.[10]
.
Seperti juga:
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Barangsiapa yang menghendaki dunia, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki akherat, maka hendaknya dia berilmu. Dan barangsiapa yang menghendaki dunia akherat, maka hendaknya dia berilmu.
  • TIDAK ADA ASALNYA.
  • Yang benar ini adalah ucapan Imam Syafi’i, bukan ucapan Nabi.
.
Dan masih banyak lagi lainnya hadits-hadits lemah yang sering dibawakan untuk menganjurkan manusia agar semangat menuntut ilmu[11].
Sekali lagi, kita tidak butuh dengan hadits-hadits lemah, cukuplah bagi kita dalil-dalil dari Al-Qur’an, hadits yang shohih dan ucapan para ulama[12].
.
F. PENUTUP
Berbicara tentang ilmu sangat panjang sekali, namun ada satu point penting yang ingin kami tekankah di sini bahwa banyak para penulis dan penceramah tatkala membawakan dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits baik yang shohih maupun tidak shohih, mereka memaksudkannya kepada ilmu dunia. Ini adalah suatu kesalahan, karena setiap ilmu yang dipuji oleh dalil-dalil tersebut maksudnya adalah ilmu agama, ilmu Al-Qur’an dan sunnah[13], sekalipun kita tidak mengingkari ilmu-ilmu dunia seperti kedokteran, arsitek, pertanian, perekonomian dan sebagainya, tetapi ini bukanlah ilmu yang dimaksud dalam dalil-dalil tersebut, dan hukumnya tergantung kepada tujuannya, apabila ilmu-ilmu dunia tersebut digunakan dalam ketaatan maka baik, dan bila digunakan dalam kejelekan maka jelek. Perhatikanlah hal ini baik-baik, semoga Allah menambahkan ilmu bagimu.[14]
.
.
CATATAN KAKI

[1] Al-Maqashid al-Hasanah hal. 63
[2] Silsilah Ahadits adh-Dha’ifah: 416
[3] Oleh karenanya, Rihlah (melakukan perjalanan jauh) untuk menuntut ilmu adalah kebiasaan para ulama salaf terdahulu dari kalangan sahabat, tabi’in dan orang-orang setelah mereka, bahkan tak sedikit diantara mereka yang menempuh perjalanan berbulan-bulan hanya untuk mencari satu hadits. Kisah-kisah tentang mereka begitu banyak sekali, sebagiannya telah dikumpulkan oleh al-Khathib al-Baghdadi dalam kitabnya “Ar-Rihlah Li Thalib Hadits”. Cukuplah sebagai contoh, perjalanan Nabi Musa untuk menemui Nabi Hidhir dalam rangka menuntut ilmu yang disebutkan oleh Allah dalam surat Al-Kahfi. Wallahu A’lam.
[4] At-Tuhfatul Karimah fi Bayani Ba’dhi Ahadits Maudhu’ah wa Saqimah hal. 60
[5] Silsilah Ahadits Adh-Dho’ifah 1/604.
[6] Takhrij Musykilatul Faqr hal. 48-62.
[7] Huquq Nisa’ fil Islam hlm. 18.
[8] Ahkam Nisa’ hal. 8-11
[9] Lihat kisah-kisah mereka dalam kitab Huquq Mar’ah Dr. Nawwal binti Abdullah hal. 285-293, ‘Inayah Nisa’ bil Hadits Nabawi oleh Syaikh Masyhur Hasan Salman.
[10] Ahadits Mardudah Sa’id bin Shalih al-Ghamidi hal. 12
[11] Lihat buku penulis “Hadits-Hadits Dho’if Populer” hlm. 53-61, cet Media Tarbiyah, Bogor.
[12] Lihat kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlihi oleh Imam Ibnu Abdil Barr dan Miftah Dar Sa’adah oleh Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah.
[13] Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali berkata:
“Ilmu bermanfaat adalah mempelajari Al-Qur’an dan sunnah serta memahami makna kandungan keduanya dengan pemahaman para sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in. Demikian juga dalam masalah hukum halal dan haram, zuhud dan masalah hati, dan lain sebagainya”. (Fadhlu Ilmi Salaf ‘ala Ilmi Khalaf hlm. 26).
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-’Asqolani berkata:
“Maksud ilmu adalah ilmu syar’i yang mengajarkan pengetahuan tentang kewajiban seorang hamba dalam ibadah dan mu’amalatnya”. (Fathul Bari 1/92).
[14] Lihat Kitabul Ilmi hlm. 13-14 karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.
Related posts:
  1. PENYAKIT MENULAR: ANTARA ILMU HADITS DAN ILMU MEDIS
  2. 10 FAIDAH TENTANG ILMU
  3. Hadits Palsu: Cinta Tanah Air adalah Sebagian dari Iman
  4. Mencatat Faidah: Tips Mudah dalam Mengumpulkan Banyak Ilmu
  5. Menyoal Gaji Pegawai Negeri (PNS)